-->

Catatankuuu

Pages

  • Beranda

Blog Archive

  • ▼  2012 (2)
    • ▼  November (2)
      • Alasan Kenapa Orang Bertahan Sejauh Itu
      • Aku Mencintaimu Walau Tasbihku Berbeda Dengan Kalu...

Followers

Mengenai Saya

Unknown
Lihat profil lengkapku

Blogroll

Diberdayakan oleh Blogger.

Blogger templates

Blogger news

  • Beranda

Blog List

Kamis, 15 November 2012

Aku Mencintaimu Walau Tasbihku Berbeda Dengan Kalung Salibmu

Diposting oleh Unknown di 23.44

Di siang hari yang panas ini Nisa cewek alim yang banyak digandrungi cowok-cowok di sekolahnya itu sedang asyik membaca novel di perpus sekolah. Tiba-tiba dia dikagetkan oleh Bima teman sekelasnya yang memang terkenal jail.
“Dooorr…”
“iiiiih.. Bima ! apa-apaan sih kamu ngaget-ngagetin aja ! ini di perpus, untung aja aku ga teriak” gerutu Nisa.
“Hehe maaf deh Nis.. abisnya kamu serius amat baca novelnya.” Kata Bima.
“Biarin ajaa. Weeeek” ledek Nisa.
Lalu Nisa melanjutkan aktifitas membacanya itu sedangkan Bima duduk di sebelah Nisa sambil membaca buku yang ia ambil di rak buku perpus.
Bima adalah cowok yang diam-diam naksir Nisa sejak kelas 10. sekarang mereka kelas 12. Dia nonis (bukan islam), dulu Bima memang beragama islam tapi semenjak orang tuanya bercerai Bima ikut ibunya yang beragama Kristen. Sebenarnya kasihan mendengar cerita dia. tapi saat Nisa mencoba menguatkan dia, Bima malah berubah mood. Mangkannya Nisa tak berani mengungkit-ungkit masa lalunya itu. Banyak anak-anak sekolah yang mengetahui bahwa Bima memang naksir sama Nisa, tetapi Nisa enggan berkomentar tentang itu. Nisa cuma menganggapnya gossip belaka karena Nisa memang begitu dekat dengan Bima. Kedua orang tua mereka memang saling kenal tetapi semenjak orang tua Bima bercerai dan Bima menjadi murtad, orang tua Nisa berubah. Orang tua Nisa menjaga jarak dengan keluarga Bima namun pertemanan mereka masih berjalan dengan lancar walaupun orang tua Nisa tidak menyukai anaknya terlalu dekat dengan Bima.
Kala itu hujan turun dengan derasnya, Nisa yang baru keluar dari kelasnya mengurungkan niatnya untuk pulang lebih awal karena Nisa tidak membawa payung, Bima yang melihat kondisi seperti itu langsung menghampiri Nisa.
“Nis.. mo bareng ga? Aku naik motor, tenaaaang
aku bawa jas hujan ko.” Tanya Bima.
Belum sempat menjawab, tangan Nisa sudah digandeng Bima menuju tempat parkir motornya. Di jalan Nisa diam saja karena merasa kedinginan, mengetahui hal tersebut Bima mengerem motornya dan berhenti di sebuah cafe. Nisa mengira kalau dia sudah sampai di rumahnya. Setelah membuka jas hujan, ia kaget karena dia bukan berhenti di rumahnya.
          Singkat cerita mereka mengobrol di cafĂ© itu sekaligus menghangatkan badan mereka sambil menunggu hujan reda. Tiba-tiba Bima merasa pusing dan seketika langsung pingsan di tempat. Nisa panik dan segera memanggil orang untuk membantunya menyadarkan Bima. Bima langsung dilarikan ke rumah sakit. Ternyata setelah di periksa, Bima mengidap kanker ganas di otaknya. Nisa yang mendengar hal tersebut seketika mukanya berubah jadi pucat, keringat dinginnya keluar, jantungnya berdegup kencang. Nisa tak menyangka anak sebaik, sejail Bima mengidap penyakit seperti itu. Nisa yang mempunyai rasa kepada Bima hanya menangis dan sesekali mengusap pipinya yang penuh dengan air mata. Nisa tak berani mengabarkannya kepada ortu Bima, ia takut ortu Bima khawatir, ia juga takut kalau mereka memarahinya karena bisa jadi ia di tuduh yang menyebabkan Bima begitu.
          Lalu tak beberapa lama dokter keluar sambil membawa amplop pink. Ternyata itu surat dari Bima untuk Nisa.


Nisa peri kecilku………
Aku menyukaimu dari awal pertama kita bertemu.
Aku tak berani untuk mengungkapkannya padamu.
Aku takut kau tak menerima cintaku karena aku berbeda denganmu.
Aku takut setelah kau tau perasaanku, kita tak bisa lagi sedekat ini.
Aku bahagia bila disisimu Nis..
Biarkan rasa ini tumbuh dalam hatiku.
Kau mengizinkannya kan?

Nisa..
Bila aku telah tiada, tak usah kau tangisi aku.
Kenanglah aku, Jangan lupakan aku.
Aku akan baik-baik saja disana.
Kau pun kuharap akan baik-baik saja.
Sekian ya Nis.. surat dariku, aku tak perlu jawabanmu ko :)



Bima

Seketika Nisa langsung menangis sekencang-kencangnya. Ia tak memperdulikan kalau ia sedang berada di rumah sakit. Yang terdengar dari mulutnya cuma “Bimaaaaaaaaa……. Jangan tinggalin aku…. Aku sayang kamu……..” sambil menangis.
Ternyata nyawa Bima tak dapat ditolongkan lagi setelah melewati masa kritisnya. Hari-hari yang Nisa lewati sangat menyedihkan. Ia selalu berharap Bima hadir lagi disisinya, ia masih tidak percaya kalau Bima sudah pergi untuk selama-lamanya.


SEKIAAAAAAAAAAAAAAAAAN :)

0 komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)
 

Catatankuuu Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea